Friday 24 November 2017

[REVIEW] Misteri Bilik Korek Api



Penulis             : Ruwi Meita
Penyunting      : Tim Editor Fiksi
Penerbit           : Grasindo
Jumlah Hlm     : 236 hlm
ISBN               : 978-602-452-350-3

SINOPSIS
Sejak bayi Sunday tinggal dip anti asuhan sehingga dia sama sekali buta dengan Ambon, daerah asalnya. Sampai Emola datang, lalu mengingatkan Sunday dengan asal-usulnya yang samar.
Suatu hari mereka menemukan bilik penuh tempelan korek api saat pindah dip anti asuhan yang baru. Sejak saat itu, kecelakaan demi kecelakaan menimpa teman-teman sekamar Sunday. Sunday mencurigai Emola berkaitan dengan semua kesialan yang terjadi. Bagaimana tidak? Emola memiliki kepribadian yang misterius, minim bicara, dan hanya mendendangkan lagu daerah asalnya sambil menggenggam bandul kalung yang dibungkus kain putih.
Satu biji ketumbar, dua biji gardamu,
Siapa yang pegang batu, dia jadi semut
Cabu ruku rukuku
Cabu ruku rukuku

*******************

REVIEW
Cerita dibuka dengan kepindahan Sunday ke panti asuhan baru. Pengasuh sebelumnya, Bu Nasti, yang memiliki kepribadian buruk, memberi kenang-kenangan terakhir kepada gadis itu berupa nama asli Sunday dalam akte lahir yang ditinggalkan orang tuanya dulu. Nama aslinya inilah yang memengaruhi perasaan Sunday terus menerus.
“Bu Nasti tidak pernah baik kepadaku, juga kepada semua anak panti asuhan ini. Beberapa anak memanggilnya nenek sihir, tetapi aku lebih suka memanggilnya ubur-ubur kotak yang memiliki 24 mata” (Sunday; halaman 3)
Karakter Bu Nasti ini tipikal pendengki, yang seumur hidupnya dihabiskan di panti tanpa ada yang mau mengadopsinya, sehingga seiring berjalannya waktu, dia menjadi pengasuh dengan kepribadian buruk; pemarah dan selalu berkata ketus. Meski keberadaannya cukup singkat di awal, ternyata karakter ini akan berpengaruh besar di akhir cerita.
Penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga, Sunday dan Emola secara bergantian. Sempat kesulitan di bab pembuka dari sudut pandang Emola yang kebanyakan menggunakan bahasa Ambon, tapi lambat laun, mulai mengerti dengan istilah-istilah yang digunakan Emola untuk menggambarkan sekitarmya.
Sempat jengah juga ketika membaca bagian pertama, yang merupakan tahap pengenalan anak-anak panti dimana ada Linda, Cika, Berli, dan Kiki, sebagai tokoh pendukung sentral yang sangat memengaruhi cerita. Tetapi memasuki bagian kedua di halaman 89, sumpah saya tidak bisa berhenti membaca sampai bagian ketiga, keempat, dan habis begitu saja dalam tiga kali duduk. Kemungkinan karena faktor misteri adalah genre kesukaan saya juga, dan menantangnya, dibacanya malam-malam karena greget banget!
Bertolak belakang dengan cover dan penyajian tulisan yang kurang menarik mata, isi buku ini sungguh mewah. Tiap adegan yang disajikan detail dan teliti sekali. Penuh kejutan yang tidak disangka-sangka. Perubahan sudut pandang bergantian antara Sunday dan Emola pun saya anggap sangat cerdas.
Membaca buku ini seperti membaca retelling dongeng “Gadis Korek Api” versi horror Indonesia. Semacam Hansel and Gretel atau Snow White yang diangkat ke layar lebar dan mengalami perluasan cerita yang lebih detail dan ciamik. Tentu saja, karena dalam cerita ini, buku “Gadis Korek Api” memang menjadi benda penting yang memengaruhi misteri yang terjadi.
Wajib baca!
Kisah romance yang diselipkan antara Sunday dan Nugi sungguh  pas sekali. Tidak berlebihan, apalagi mendominasi tema horornya. Membaca adegan mereka yang terjebak dalam  friend zone, bikin gemes dan keki. Apalagi tingkah Sunday yang seolah tak acuh dengan kondisi mereka tersebut. Typo pun hampir tidak saya temukan. Seperti pada halaman 93:
“Tikus Cika berjalan ke arah Tikus Cika yang sedang asyik mewarnai prakaryanya” (Emola; halaman 93)
Mungkin seharusnya: “Tikus Cika berjalan ke arah Tikus Berli yang sedang asyik mewarnai prakaryanya.”
Satu-satunya hal yang kurang terungkapkan adalah alasan orang tua Sunday memberinya nama aneh untuknya. Yaitu Busu yang memili arti busuk. Selebihnya, novel ini sukses bikin merinding bulu roma.
4,5 bintang untuk novel ini.






1 comment:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete

Kritik dan saran merupakan mercusuar penghibur jiwa yang telah tersesat dalam langkahnya...

[REVIEW] Momiji

Penulis             : Orizuka Penyunting      : Selsa Chintya Penerbit           : Penerbit Inari Penyelaras       : Brigida Ru...