Penyunting : Nur Aini, Elly Putri Pradani, Adelaine
Penerbit : Penerbit Inari
Penyelaras : Seplia
Jumlah
Hlm : 406 hlm, 19 cm
ISBN : 978-602-6682-07-9
SINOPSIS
Frea
Rinata memutuskan untuk cuti dari kuliah music dan mengistirahatkan biola
Stradivarius-nya. Untunglah dia punya kehidupan kedua yang lebih menarik,
melibatkan seorang pemuda yang dipanggil Liquor, yang dicintai Frea tanpa
sadar. Pemuda itu bergabung dalam perkumpulan pencuri, tapi yang dia curi bukan
benda-benda biasa.
Saat
Liquor mencuri sebuah kalung mewah milik seorang gadis terkenal, masalah demi
masalah pun terjadi. Ketika keadaan semakin runyam, apakah Frea masih berpikir
bahwa kehidupan keduanya bersama liquor itu semenarik yang dia pikirkan?
**************
REVIEW
Buku
ini menceritakan tentang sekelompok pencuri professional yang menargetkan
orang-orang konglomerat sebagai sasaran mereka. Adalah Liquor dan Night (bukan
nama sebenarnya), dua dari anggotapencuri yang terlibat dalam pencurian kalung
seorang gadis konglomerat yang manja, yang nyatanya tidak berakhir sesedrhana
yang mereka kira. Dan Frea, sebagai keponakan kepala anggota pencuri itu harus
terlibat dalam kepelikan mereka.
Cerita
ini menggunakan Frea sebagai sudut pandangnya. Sosok Frea sendiri menurut saya
cukup naïf tapi pemberani, karena terlibat dengan sekelompok pencuri
profesional. Kemudian Liquor yang digambarkan sebagai lelaki pendiam namun
teliti, selalu menggunakan ngengat untuk mengelabui mangsanya ketika mencuri,
dan terlalu tenggelam dalam masa lalu sehingga enggan menatap ke depan. Dengan
kepribadian seperti yang digambarkan, Liquor memang tampak cool, karena
memang dia tampan dan mudah memikat lawan jenis, namun ternyata bagi saya
pembaca, dia cukup menyebalkan. Apalagi jika berkaitan dengan Frea.
“Dia
pemuda yang sangat menarik, yang setiap bagian wajahnya bak pahatan
proporsionla. Mata, hidung, serta bibir, semuanya pas. Tidka terlalu tampan
hingga membuat bosan, tapi juga tidak bisa dibilang biasa saja. Rambutnya kemerahan,
tampak alami dan bukan produk cat mahal. Sering kali, aku berpikir dia
blesteran. Pakaian favoritnya jaket dengan corak garis-garis hitam-putih, juga
sarung tangan hitam. Panggil saja dia Liquor. Bukan nama sebenarnya.” (Frea;
halaman 14-15)
Udah
ketebak banget kan, si Frea suka ke Liquor?
“Tubuh
Night ramping. Rambut pria muda itu hitam pekat menyentuh bahu, dengan model
berlapis dan poni panjang yang membingkai wajah eloknya. Kulitnya begitu putih
hingga semua orang bisa menebak dia bukanlah orang Indonesia. Mata hitamnya
sangat dalam. Kemeja dan jinsnya bernuansa gelap, heboh dengan
aksesori-aksesori perak dan intan. Sarung tangannya berbahan kulit mengkilat.”
(Frea; halaman 19)
Sosok
Night adalah tipe saya. Dia adalah pianis yang karena sesuatu malah menjadi
pencuri. Kupu-kupu adalah binatang andalannya untuk mengelabui. Dan yang sangat
disayangkan, dia sudah beristeri dan amat setia padanya. Pribadi Night sangat
blak-blakan, terutama jika menyangkut hubungan Frea dan Liquor. Tetapi dia
sendiri justeru sangat tertutup dengan masalah pribadinya.
Ini
adalah karya Prisca pertama yang saya baca (padahal saya duluan punya Purple
Eyesnya, tapi belum sempat baca karena kondisi), dan saya jatuh cinta pada
covernya yang cantik dan ada biolanya (Karena saya memang penyuka biola). Novel
ini berhasil menggelitik saya untuk baca tanpa menyampulnya terlebih dahulu, seperti
kebiasaan saya sebelumnya, dan akhirnya malah ketumpahan air segelas, lalu
butuh waktu sebulan sampai saya bisa melanjutkan baca lagi. (Curhat colongan).
Saya
suka dengan tata bahasanya yang terkesan seperti terjemahan, padahal bukan,
tapi ringan dan manis banget. To the point dan gak berbelit. Meski
alurnya saja yan rada berbelit. Kebanyakn typo ada dipenggunaan tanda
“-” yang tidak seharusnya. Karena tanda itu seharusnya untuk menyambungkan jeda
kalimat di akhir baris, saya justeru banyak menemukan di tengah baris.
Sayangnya saya lupa menandai ada di halaman berapa saja typo seperti
ini.
Eksekusi
akhirnya juga kurang memuaskan menurut saya. Dengan kepribadian Liquor dan
Night, sungguh mengecewakan mereka tidak membalas apa-apa pada Coco. Namun
sepanjang cerita, dibuat gemas dengan kisah cinta mereka, baik itu Liquor dan
Frea, maupun Night dan isterinya.
Satu
sosok lagi yang sukses memanjakan mata saya adalah Tarantula. Sikap konyolnya
memberikan rasa segar pada buku ini. Dan tiap teknik mencuri yang tersaji,
ciamik sekali. Penulis menjabarkannya dengan detail, simple, dan sangat
mudah di mengerti.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny